Waspahai Cacat Bawaan Sejak Dini ~ Pendidikan Anak-Anak

Selasa, 10 Desember 2013

Waspahai Cacat Bawaan Sejak Dini

Kecukupan asam folat pada minggu pertama hingga keempat kehamilan memainkan peranan penting untuk pertumbuhan janin.


emiliki buah hati merupakan inpian semua orang dalam membingkai keluarga yang bahagia. Mempunyai buah hati yang sempurna sebagai wujudan kasih sayang dari sepasang suami istri tentunya merupakan kebahagiaan yang luar biasa, sebagai penerus keturunan dan pelindung orang tua ketika mencapai hari tuanya. Dan melahirkan bayi dengan selamat dan normal adalah dambaan setiap keluarga. Namun tanpa disadari kurangannya  pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi makanan saat mengandung bisa menyebabkan cacat pada otak dan syaraf tulang belakang bayi. dalam ilmu kedokteran ini disebut Neural Tube Defects (NTD).
      Pada sebuah acara diskusi tentang "Pentingnya Asam Folat dalam Kehamilan" di Jakarta beberapa waktu yang lalu, dr Noyoromo Wibowo SpOG dari Subbagian Fetomaternal, bagian Obstetri dan Ginekologi, fakultas kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan ada 4 (empat) tipe NTD. Yaitu:
  1. Anensefali, yaitu pertumbuhan tengkorak kepala dan otak yang tak sempurna, dan spina bifida, yaitu sumbing tulang belakang (celah pada tulang belakang) karena beberapa ruas tulang gagal tertaut.
  2. Meningicele, yaitu terbukanya tabung saraf tulang belakang yang memunculkan benjolan di punggung.
  3. Encephalocele, yaitu cacat tulang kepala yang mengakibatkan terbentuknya benjolan berisi jaringan otak di kepala bagian depan atau belakang.
  4. Ensefalosel, yaitu terbukanya lengkung tulang pada tulang belakang yang memunculkan penonjolan kulit di daerah tulang belakang.
      Guna mengurangi resiko cacat bawaan pada bayi, menurut Naroyono, hendaknya ibu hamil mengonsumsi 600 mikrogram asam folat perhari. Jumlah ini 50 persen lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak hamil. untuk wanita yang merencanakan kehamilan, minimal mengonsumsi 400  mimikrogram setiap hari. Sedangkan ibu hamil yang sudah pernah mengalami NTD, dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat 4 mikrogram perhari 3-4 bulan sebelum hamil kembali.

      Asam folat sangat penting sebagai koenzim pembentukan purin dan pirimidin yang diperlukan dalam sistesis asam nukleat. Kekurangan asam folat bisa menjadi faktor resiko terjadinya cacat bawaan. Asam folat juga berfungsi sebagai koenzim untuk produksi DNA dan RNA, meningkatkan replikasi sel, menurunkan kadar homosistin darah sehingga mencegah gangguan jantung, kanker, sebagai antidepresi dan meningkatkan suasana hati.

      Dalam sebuah penelitiannya, Prof dr Andrew E Czeizel PhD DSc dari Faculty of Genetics, University of Sciences, Hongaria, mengatakan bahwa asam folat bukan satu-satunya komponen aktif dalam mencegah cacat bawaan. Sebab, asam folat ini harus berinteraksi dengan vitamin B6, B12, C, serta seng dalam jalur metabolisme. ada 3 (tiga) cara dalam mendapatkan kecukupan vitamin, yaitu makan banyak sayuran, buah dan biji-bijian, menelan suplemen multivitamin, dan makan makanan yang difortifikasi. "Kalau konsumsi hariannya sudah memenuhi kebutuhan gizi seimbang, termasuk asam folat, maka kekhawatiran akan terjadinya bayi lahir cacat tak perlu dikhawatirkan. " Jelasnya. menurutnya, kebutuhan zat besi di masa kehamilan meningkat karena berguna untuk memenuhikebutuhan janin antisipasi kehilangan darah pada persalinan. "Intervensi gizi yang terbukti efektif adalah suplementasi gaz besi, asam folat, yodium, kalsium serta keseimbangan energi dan protein. Sedang manfaat suplementasi vitamin A dan seng pada kehamilan perlu di konfirmasi lagi dengan penelitian." Ujarnya.

      Kecukupan asam folat pada minggu-minggu pertama hingga keempat kehamilan, menurut Czeizel, memainkan peranan penting untuk pertumbuhan janin. Kendati penting, banyak calon ibu tidak memperhatikan asupan asam folat pada masa-masa awal kehamilan. "Berdasarkan pengalaman kami, sebagian besar calon ibu, tidak menyadari minggu-minggu pertama kehamilannya itu. Sehingga makanan yang dikonsumsi sehari-hari tidak dipersiapkan untuk memenuhi janin yang dikandungnya." Ujar Noyorono.

      Kebutuhan akan asam folat bisa dipenuhi dengan banyak mengonsumsi sayur-sayuran hijau dan buah-buahan segar. Tapi, karena 80 persen folat hilang selama proses pemasakan, ibu hamil  sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah yang kaya folat seperti semangka, kawi, dan pisang atau suplemen folat yang banyak dipasaran. Menurutnya, resiko munculnya NTD antara lain dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, riwayat keluarga, kekurangan gizi, paparan panas, wanita diabetes yang tergantung insulin, wanita yang minum obat antiepilepsi (valpiric acid, carbamazapile), juga wanita yang minum obat yang bersifat antagonis asam folat.

      Kekurangan asam folat berakibat rambut beruban dini, anemia, letih, kurang semangat, sulit tidur (insomnia), mudah lupa, serta depresi. Kadar asam folat rendah ditemukan pada pasien psikiatri serta kasus depresi pada usia lanjut. Kadang-kadang, gangguan mental disebabkan oleh asupan gizi kurang. Respons pasien terhadap obat psikotropik (antidepresi) membaik setelah kadar folat ditingkatkan. Sementara itu, United States Centers for Disease Control & Preventien (CDC) melaporkan, bahwa makanan kaya asam folat terbukti dapat mencegah terjadinya  NTD hingga 70 %. Wanita yang mengkonsumsi tambahan folat 2-3 bulan sebelum dan di awal kehamilan dapat mengurangi resiko kehamilan bayi cacat pada otak.