Tips Memilih Mainan yang Aman Bagi Anak ~ Pendidikan Anak-Anak

Senin, 30 Desember 2013

Tips Memilih Mainan yang Aman Bagi Anak

Di samping menyenangkan, bermain bagi anak-anak juga bisa meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan perilaku anak. Tapi selektiflah dalam memilih mainan yang sangat dibutuhkan agar bermanfaat bagi anak.

egiatan bermain untuk anak, sebenarnya sudah dapat dimulai ketika anak baru terlahir di dunia ini. Perlu diketahui, sebenarnya bayi yang baru lahir hingga usia 2 bulan, sangat senang dan menikmati sebuah permainan. Pada bayi seumur ini, orangtua mungkin belum bisa memberikan benda apa pun untuk dijadikan permainan bayinya, karena memang otot-otot bayi yang seumur ini masih lemah dan belum berfungsi baik. Bayi yang baru lahir hingga 2 tahun, mempunyai gerakan hanya sebagian besar masih gerak refleks (menghisap, menggenggam, dan sebagainya). Untuk itu, dianjurkan bagi orangtua agar mengajak bayinya untuk terus bermain, sehingga kecerdasan motorik bayi akan berkembang pesat, baik motorik halus maupun motorik kasar.

       Usia 0-5 tahun sering disebut tahap perkembangan penting dalam pertumbuhan anak. Di masa ini, anak seharusnya lebih banyak bermain karena aktivitas tersebut dapat membantu pengembangan otaknya. Mainan seperti apa yang sebaiknya dipilih orangtua? Psikolog anak Vera Itabiliana memberikan tambahan penjelasan mengenai pentingnya bermain untuk anak di usia 0-5 tahun ini. Dikatakan Vera, masa 0-5 tahun otak berkembang pesat, sehingga orangtua sebaiknya memaksimalkan dengan memberikan mainan yang dapat merangsang kemampuan anak. "Ketika bermain anak merasa senang. Saat senang banyak yang bisa terserap ke otak," ujar psikolog yang juga ibu dua anak itu. Saat memberikan anak mainan, Vera menyarankan, ikutlah bermain dengan buah hati Anda, jangan hanya menontonnya bermain saja. "Kasih contoh bagaimana nikmatnya bermain dengan mainan itu. Karena terkadang buat anak yang penting itu suasananya," jelasnya lagi.

       Sedangkan menurut Dr. Soedjatmiko, SpA. (K) Msi, Ketua Divisi Tumbuh Kembang RSCM, setelah anak lahir, aktivitas bermain juga tidak boleh ditinggalkan. Baik bermain dengan memakai alat permainan ataupun tidak. Karenanya tubuh kembangnya anak terus berlangsung hingga usia 2-3 tahun. Untuk permainan yang menggunakan alat, orangtua harus meneliti keamanan mainan, orangtua harus meneliti keamanan mainan. Menurut Soedjatmiko, mainan yang mudah lepas, mempunyai lubang-lubang kecil yang dapat menjepit jari anak, atau terlalu besar sehingga berbahaya, atau mengandung racun seperti mainan yang menggunakan cat berkualitas rendah, adalah yang tidak aman bagi anak.

Tips Memilih Mainan

       Saat memilih mainan yang aman dan terbaik bagi anak, perhatikan tips berikut ini: Untuk melatih konsentrasi anak, hindari pemberian mainan dalam jumlah terlalu banyak. Untuk keamanan, hindari mereka dari mainan yang mudah pecah. Untuk kesehatan, pastikan mainan yang diberikan kepada anak tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan anak. Hindari mainan yang mengeluarkan suara terlalu nyaring agar tidak berdampak negatif bagi pendengaran mereka.

       Juga, hindari mainan yang bisa menembakkan benda kecil ke udara. Karena mainan seperti itu dapat mencederai mata anak. Bila mainan menggunakan tali sebagai salah satu komponennya, pastikan panjangnya tak lebih dari 20 cm. Awasi anak saat bermain dirumah, dan biasakan anak untuk membereskan kembali mainannya selepas bermain.

      Setiap usia anak mempunyai tahapan-tahapan perkembangannya. Oleh karena itu, pandai-pandailah memberikan permainan kepada anak. Permainan yang tidak sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan anak tentunya akan membahayakan perkembangan anak sendiri. Berbagai permainan yang sesuai dengan usia anak diantaranya:
  1. Pada usia 0-12 bulan, hendaknya memberikan mainan yang berwarna cerah dan mengeluarkan bunyi-bunyian serta mainan yang dapat diremas, terbuat dari bahan yang halus, dan bisa digigit-gigit.
  2. Pada usia 13-15 bulan, berikan mainan seperti telepon mainan, cangkir dan alasnya. Atau mainan yang bisa ditarik atau didorong-dorong.
  3. Pada usia 19-20 bulan, berikan mainan seperti kuda-kudaan, boneka bongkar pasang, bola karet, mainan untuk menggali, krayon yang berukuran besar,  puzzle sederhana, tanah liat atau lilin.
  4. Pada usia 22-24 bulan, berikan mainan seperti alat untuk masak-masakan, dokter-dokteran, mainan kontruksi (balok-balok), mainan yang bergerak seperti kereta api, truk, majalah tua, keranjang untuk main basket, puzzle jig saw, dan sebagainya.
  5. Pada usia 2-3 tahun, berikan mainan seperti sepeda roda tiga, trampolin mini, boneka dengan kereta dorong dan botol susu serta pakaiannya, buku mewarnai, krayon, pensil warna, instrumen musik seperti piano kecil, harmonika, pianika, alat main bulu tangkis atau tenis mainan, buku cerita, kolam renang tiup, perangkat mainan alat petani, perang-perangan, proyek pembangunan gedung, dan sebagainya.

1 komentar:

  1. This is the precise weblog for anybody who needs to seek out out about this topic. You notice so much its almost arduous to argue with you. You positively put a brand new spin on a subject that's been written about for years. Nice stuff, simply nice!

    BalasHapus