Kiat Menghindari Kelahiran Bayi Cacat ~ Pendidikan Anak-Anak

Senin, 09 Desember 2013

Kiat Menghindari Kelahiran Bayi Cacat



     Upaya menghindari bayi lahir dalam keadaan cacat, setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil, mulai dari bulan pertama hingga akhir kehamilan. 

     Pertama, hindari kebiasaan meminum obat tanpa sepengetahuan dokter. Biasanya ibu yang mengalami kehamilan, kondisi badan semakin lama semakin melemah. Ketegangan mental semakin meningkat hingga timbul perasaan jengkel. 

     Kedua, hindari ketegangan emosional. Pada umumnya ketegangan emosional semakin meninggi di usia hamil tua. Menurut penelitian, wanita hamil dengan susunan syaraf otonom yang labil, memiliki focus-fokus paling aktif. Kondisi seperti ini akan menyebabkan ibu hamil mengalami ketegangan emosi, reaktif, dan mudah tersinggung. Akibat kegoncangan emosi ini, biasanya anak akan terlahir dengan berat badan yang kurang di banding dengan panjangnya. Pada perkembangan berikutnya, anak anak mengalami gangguan sulit makan. Akibat lain, biasanya anak terlahir dengan gangguan mental yang kurang normal. Gangguan ini biasanya disebut Down Syndrome. Sedangkan jika gangguan emosi terjadi pada bulan kedua kehamilan, maka akan mengakibatkan terjadinya gangguan sindrom nafsu terhambat. Anak-anak yang demikian akan memiliki ciri apatis, pasif, dan tampak tidak bergairah. 

     Ketiga, hindari percaya terhadap takhayul. Misalnya, jika ibu hamil orang buta, maka anak yang bakal terlahir cenderung ikut buta. Atau, saat istri hamil suami dilarang membunuh ular. Sebab jika hal ini dilanggar maka anak akan terlahir cenderung kepalanya menyerupai ular. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di laboratorium psikologi di Nijmogen-Belanda, ditemukan bahwa kepercayaan takhayul bagi ibu hamil muncul disebabkan dinamika system hormonal. Jika ibu hamil sangat mempercayai takhayul, maka hal tersebut akan mempengaruhi instabilitas hormonal yang akan merembet kea rah janin yang dikandungnya. Sebuah kepercayaan takhayul lainnya adalah kondisi ngidam. Dalam kaca mata psikologi, bahwa ngidam sebenarnya adalah sebuah reaksi lain dari ketidakmenentuan emosi ibu dalam menghadapi kehamilannya. Misalnya, ketika ibu hamil dan mengidam yang harus makan beras satu gelas setiap harinya, kiranya hanya merupakan kondisi instabilitas emosi, yang seharusnya dapat dikendalikan. Jika hal ini dibiarkan tentunya akan mengganggu kesehatan. 

     Keempat, hindari sikap penolakan terhadap janin. Bahwa sikap menolak terhadap kehamilan akan berpeluang terhadap kecacatan sikap dan perilaku anak kelak dalam hidupnya. Sebab, dengan adanya penolakan maka akan berpengaruh terhadap cara pengasuhan yang semena-mena.


     Kelima, tidak kalah pentingnya lagi adalah mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung gizi tinggi terutama terutama yang mengandung asam folat. Asam Folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defects) NTDs pada bayi, yaitu spina bifida (kelainan pada tulang belakang) dan anencephaly (kelainan dimana otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per hari, risiko timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga 80 %.[1]Wanita yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat secara cukup, minimal 4 bulan sebelum kehamilan karena kekurangan asam folat berisiko bayi lahir dengan cacat pada sistem saraf (otak) atau cacat tabung saraf (Neural Tube Deffect). Sayuran berdaun seperti bayam, lobak cina, kacang kering dan kacang polong, sereal , biji bunga matahari serta buah-buahan dan sayuran tertentu seperti kentang, tomat, jeruk, adalah sumber yang kaya akan folat. Telur, hati dan produk-produk gandum juga termasuk bahan makanan yang mengandung banyak asam folat.




[1] Asam Folat Penting Untuk Kesehatan. Kumpulan Informasi dan Tips. http://informasitips.com/asam-folat-penting-untuk-kesehatan