Dengan memahami perkembangan-perkembangan anak, kita akan lebih tahu tentang bagaimana cara-cara mendidik mereka. Sehingga tujuan pendidikan kita akan tercapai dengan mudah.
roses perkembangan terhadap anak-anak terjadi sangat cepat. Tiga tahun pertama dalam kehidupan anak-anak merupakan masa yang paling sensitif karena masa tersebut dikaitkan dengan the golden age atau masa pesat perkembangan otak. Pesatnya perkembangan otak dalam periode ini ditandai dengan pertambahan berat otak dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya setelah akhir tahun ketiga. Oleh karena golden age merupakan masa yang tepat untuk memberi bekal yang kuat pada anak serta menggali potensi kecerdasan anak sebanyaknya. Dalam perkembangan anak, pemberian makanan bergizi jelas sangat penting. Namun harus diperhatikan juga faktor emosi (kasih sayang, rasa aman) dan stimulasi.
Pentingnya stimulasi dalam perkembangan anak sangat mendukung dalam pendidikan anak-anak. Stimulasi
adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan
sebaiknya sejak di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk
merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan,
pembauan, pengecapan). Selain
itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan
jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang
menyenangkan bayi dan anak-anak. Stimulasi merupakan hal yang penting
dalam tumbuh kembang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang
kurang kasih sayang dan kurang stimulasi akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangannya serta kesulitan dalam berinteraksi
dengan orang lain. Stimulasi yang diberikan pada anak selama tiga tahun
pertama (golden age) akan memberikan pengaruh yang sangat besar
bagi perkembangan otaknya dan menjadi dasar pembentuk kehidupan yang
akan datang. Semakin dini stimulasi yang diberikan, maka perkembangan
anak akan semakin baik. Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka
pengetahuan anak akan menjadi luas sehingga perkembangan anak semakin
optimal.
Disebutkan juga bahwa jaringan otak anak yang banyak mendapat
stimulasi akan berkembang mencapai 80% pada usia 3 tahun. Sebaliknya,
jika anak tidak pernah diberi stimulasi maka jaringan otak akan mengecil
sehingga fungsi otak akan menurun. Hal inilah yang menyebabkan
perkembangan anak menjadi terhambat. Dibawah disajikan grafik
perkembangan jaringan otak pada anak yang banyak stimulasi dan tanpa
stimulasi. Stimulasi Perkembangan Anak Berdasarkan Tahapan Usia:
1.
Bayi 0-1 bulan
o
Ketika bayi rewel dipeluk dengan kasih saying
o
Meletakn benda yang bergerak-gerak di atas bayi
o
Melatih menelungkupkan bayi
o
Mengajak bayi tersenyum
2.
Bayi 1-4 bulan
o
Bayi dipeluk, dicium, dinyanyikan lagu dan
dibuainya
o
Bayi diajak bicara, menirukan gerak dan mimik bayi,
diperdengarkan suara lainnya
o
Melatih bayi membalik badan (ditelungkupkan
o
Melatih bayi mengenggam
3.
Bayi 4-6 bulan
o
Melatih bayi didudukan
o
Melatih bayi menggunakan kedua tangan memegang
benda
o
Melatih bayi menirukan bunyi agar ditirukan
o
Melatih bayi menirukan bunyi (main ci-luk-ba,
da-da)
4.
Bayi 6-9 bulan
o
Melatih mengangkat bayi untuk berdiri
o
Melatih bayi memasukan/mengeluarkan benda dari
suatu wadah
o
Memperlihatkan gambar dan menyebutkan namanya
o
Mengajak bayi dengan cara/bentuk permainan
bersama-sama
5.
Bayi 9-12 bulan
o
Melatih bayi berjalan berdiri
o
Melatih bayi menggelindingkan bola
o
Melatih bayi corat-coret menggambar
o
Mengajak bayi makan bersama keluarga
6.
Bayi 12-18 bulan
o
Malatih anak naik turun tangga (rumah)
o
Bermain melempar dan menangkap bola
o
Melatih menunjuk dan menyebut bagian tubuh
o
Memberi kesempatan anak melepas baju
7.
Bayi 18-24 bulan
o
Melatih keseimbangan anak berdiri dengan satu kaki
bergantian
o
Melatih anak menggambar bulatan, segitiga
o
Melatih anak mau menceritakan apa yang dilihatnya
o
Melatih anak tentang kebersihan diri (buang air
kecil/besar pada tempatnya)
o
Mengajak anak bermain bola dan melompatnya
o
Mengajak untuk ikut bernyanyi
8.
Bayi 2-3 tahun
o
Melatih anak berdiri dengan satu kaki
o
Melatih anak menyusun balok
o
Melatih anak mengenal bentuk benda dan warnanya
o
Melatih anak tentang kebersihan diri seperti
mencuci kaki, buang air kecil/besar di toilet
o
Melatih anak dibaju sendiri
o
Sering mengajak anak keluar
(tempat bermain, toko, kebun binatang, dll)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tahapan perkembangan anak berbeda-beda pada setiap tahapan umur sehingga jenis stimulasi yang diberikan juga berbeda-beda. Berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari dalam mengurus dan merawat anak dapat menjadi sarana untuk memberikan beraneka jenis stimulasi untuk memicu perkembangan otaknya. Stimulasi yang diberikan akan diterima oleh panca indera dan selanjutnya akan disampaikan ke otak. Bagi otak maupun panca indera anak yang belum mencapai tingkat perkembangan yang optimal, stimulasi tersebut merupakan pelajaran baru. Hal ini akan memicu otak belajar, menganalisa, memahami dan memberikan respon yang tepat terhadap stimulasi tersebut. Kegiatan stimulasi meliputi berbagai kegiatan untuk merangsang perkembangan anak seperti melatih gerakan, bicara, berpikir, mandiri serta bergaul. Stimulasi dapat dilakukan oleh orang tua atau keluarga lainnya. Tujuan stimulasi yaitu membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.
Paul Maclean dalam penelitiannya menguraikan bahwa di dalam otak memiliki tiga fungsi yang disebut tiga dalam satu otak (three in one brain), yaitu batang otak, limbik dan korteks (Maclean, 2005:19). Hubungan ketiganya dalam pendidikan adalah bahwa jika anak dalam merasa terancam, Maka batang otak akan bereaksi melawan atau menghindar, namun apabila anak merasa nyaman dan diterima maka system limbiknya (emosi) terbuka maka pengetahuan dalam hal ini topi berfikir (korteks) akan mudah mendapatkan pengetahuan dan seorang anak dapat berfikir.
0 komentar:
Posting Komentar